Tuesday, January 10, 2012, 00:23 AM

Sebagai orang Karo, kita patut bermegah hati karena masih dapat melihat dengan mata kepala kita sendiri maupun melalui mata hati kita, betapa mulianya nilai-nilai peradaban yang kita warisi, sebagaimana melekat pada segala sesuatu (baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud) dari estafet kehidupan nenek moyang kita selama kurun waktu beratus-ratus bahkan beribu-ribu tahun.

Namun demikian sangat disayangkan, rumah Karo sebentar lagi akan tinggal kenangan semata. Selain dari pada kehancuran massal rumah adat Karo pada masa revolusi kemerdekaan dengan strategi “bumi hangus”, rumah-rumah adat Karo yang tersisapun kini telah dalam keadaan luluh lantak karena dimakan usia, kurang perawatan, ketiadaan usaha restorasi serta telah ditinggalkan penghuninya karena tinggal di rumah adat kini dianggap sebagai kolot.
Rumah Mbelin sebagai rumah Siwaluh Jabu Sangkep Nggeluh Sinuhaji, Sinursur Nini Lau Melas, misalnya, satu-satunya rumah adat Karo di Desa Ajijulu Kecamatan Tigapanah. Sebagaimana pengamatan penulis Senin (9/1), kini kondisinya sangat memprihatinkan (lih. Gambar-gambar). Walaupun hanya berjarak kurang lebih 50 meter dari Jambur dan Kantor Kepala Desa, suasana “lain” kental terasa bila berada di dalamnya karena adanya percampur-bauran antara gelap pekat hitamnya bekas asap dinding dan langit-langit rumah dengan terang benderang sinar mentari.

* Penulis adalah Sekretaris Lembaga Pusaka Karo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar